Perkembangan dan Kualifikasi Peranan, Kedudukan, Serta Kompetensi guru


Pada hakekatnya pembelajaran adalah proses komunikasi antara siswa, guru dan pelajaran. Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri dimana guru dan siswa bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian. Dalam komunikasi sering timbul dan terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak efektif dan efisien, antara lain disebabkan adanya kecenderungan verbalisme, ketidak pastian siswa, kurangnya minat dan kegairahan siswa dalam belajar.
Minat mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar karena dengan adanya minat, berarti akan menumbuhkan gairah belajar, rasa senang dan semangat pada siswa untuk belajar. Memiliki intelegensi yang tinggi tidaklah cukup untuk memperoleh hasil belajar yang optimal jika tidak diikuti oleh minat yang kuat. Karena minat adalah suatu rasa lebih suka atau ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas tanpa ada yang memerintah.
Seorang anak yang memiliki minat akan dengan rajin dan sungguh-sungguh melakukan pekerjaan, misalnya membaca, menyaksikan suatu pertunjukan dan lain-lain. Minat juga merupakan keadaan yang terjadi apabila seseorang melihat sesuatau yang berhubungan dengan kebutuhan pada diri.
Minat tidak tumbuh secara naluriah tetapi dibutuhkan suatu rangsangan-rangsangan tertentu untuk menimbulkan suatu ketertarikan. Oleh karena itu agar siswa memiliki minat belajar yang tinggi terhadap suatu mata pelajaran maka seorang guru harus memberikan stimulus untuk menumbuhkan minat tersebut. 
Salah satu usaha untuk menumbuhkan hal tersebut adalah dengan penggunaan media secara terintegrasi dalam proses belajar mengajar. Karena fungsi media dalam kegiatan tersebut disamping sebagai penyaji stimulus, informasi, sikap dan lain-lain juga untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi. Dalam hal-hal tertentu media juga berfungsi untuk mengatur langkah-langkah kemajuan serta untuk memberikan umpan balik.

Dalam pembelajaran bahasa, baik bahasa arab atau bahasa inggris, penggunaan media sangat dibutuhkan agar pembelajaran tersebut tidak membosankan dan menjadi aktivitas yang menyenangkan. Kanyataan di lapangan menunjukkan bahwa aktifitas pembelajaran bahasa arab kurang bervariasi dari pada pembelajaran bahasa asing lainnya. Hal ini tidak hanya disebabkan adanya asumsi bahwa belajar bahasa arab sebagai bahasa asing untuk bisa mempergunakannya secara aktif hanya bisa dilakukan di negara arab tetapi juga penggunaan metode pembelajaran yang sudah ketinggalan dari metode pembelajaran bahasa asing lainnya.
Praktek pengajaran bahasa arab di pesantren atau tsanawiyah, aliyah, IAIN dan lain-lain pada umumnya masih menitik beratkan pada metode gramatika terjemah. Hal ini terbukti dengan pembelajaran yang menekankan pada keterangan kaidah-kaidah tata bahasa, menterjemah bahasa Arab ke dalam bahasa pelajar tapi tidak sebaliknya, latihan secara lisan tidak diberikan dan belum menggunakan alat-lat peraga audio-visual.
Hal-hal tersebut diatas menunjukkan bahwa guru bahasa arab pada masa ini dituntut agar memiliki perkembangan dalam metode mengajar agar siswa memiliki minat dalam mempelajari bahasa arab, metode ceramah yang digunakan dalam mengajarkan pelajaran bahasa arab dianggap sudah tidak mampu lagi membangkitkan minat siswa untuk belajar bahasa arab.
Zaman  sekarang jauh berbeda dengan dengan zaman dahulu, zaman dahulu masyarakat belum banyak mengetahui tentang dunia teknologi, tetapi pada zaman ini dapat dilihat dan tidak heran anak-anak yang masih duduk dibangku sekolah dasar sangat menikmati teknologi canggih yang ada, bagaimana siswa memiliki nafsu dalam belajar jika cara belajar mereka tidak ada perkembangan.
 Saat ini guru memiliki peranan penting dalam hal ini, guru yang inovatif dan berkompetenlah yang memiliki peluang dalam menumbuh kembangkan minat siswa dalam mempelajari bahasa arab, terutama saat ini media teknologi sangat mendukung para guru dalam menumbuhkan minat siswa karena guru harus memahami keinginan dan watak para siswanya. 
Media pendidikan merupakan suatu alat atau perantara yang berguna untuk memudahkan proses belajar mengajar, dalam rangka mengefektifkan komunikasi antara guru dan murid. Hal ini sangat membantu guru dalam mengajar dan memudahkan murid menerima dan memahami pelajaran. Proses ini membutuhkan guru yang professional dan mampu menyelaraskan antara media pendidikan dan metode pendidikan.
Kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan serta perubahan sikap masyarakat membawa pengaruh yang besar dalam bidang pendidikan. Hal ini mendorong setiap lembaga pendidikan untuk mengembangkan lembaganya lebih maju dengan memanfaatkan teknologi modern dan kemajuan ilmu pengetahuan sebagai media pembelajaran
Bukan berarti  tanpa media siswa tidak dapat mencapai target pemahaman yang diinginkan, akan tetapi memudahkan siswa memahami materi yang ingin disampaikan.



Berikut kompetensi-kompetensi guru yang wajib dipenuhi :
1. Kompetensi Pedagogik

- Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, cultural, emosional,
  dan intelektual     
- Menguasai teori belajar dan prinsip pembelajaran yang mendidik.
- Mengembangkan kurikulum yang terkait mata pelajaran yang diampu.
- Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik
- Memanfaatkan TIK untuk kepentingan pembelajaran.
- Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik.
- Berkomunikasi efektif, empatik, dan santun ke peserta didik.
- Menyelenggarakan penilaian evaluasi proses dan hasil belajar.

2. Kompentensi Keahlian

- Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, social dan budaya bangsa
- Penampilan yang jujur, berakhlak mulia, teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
- Menampilkan dirisebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa
- Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa   
   percaya diri.
- Menjunjjung tinggi kode etik profesi guru.

3. Kompentensi Sosial.

- Bersikap inkulif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis   
   kelamin, agara, raskondisifisik, latar belakang keluarga, dan status sosial keluarga.
- Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga  
   kependidikan, orang tua dan masyarakat.
- Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah RI yang memiliki keragaman social
   budaya.
- Berkomunikasi dengan lisan maupun tulisan

4. Kompentensi Profesional

- Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung pelajaran
  yang dimampu
- Mengusai standar kompentensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan
  yang dimampu
- Mengembangkan materi pembelajaran yang dimampu secara kreatif.
- Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif
- Memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi dan mengembangakan diri.


                                                              

Tidak ada komentar:

Posting Komentar